Monday, April 23, 2012

my dark cloud

bulan februari. dimana pertama kali aku bertemu dengannya. saat itu suasana hujan, dan tentu saja awan gelap yang sudah tidak kuat menahan bebannya sudah menumpahkan airmatanya ke bumi ini.

dia adalah awan gelapku. awan mendung yang bukan berarti ia selalu membuatku murung ataupun muram. sebaliknya ia selalu mewarnai hari-hariku dan membuatku ceria. ya, aku memang belum pernah lagi bertemu dengannya. kami sudah terpisah sangat lama. di saat aku masih kecil dan hanya dapat memandangnya dari jauh dengan mata kecilku dengan sebuah perasaan di hatiku yang aku benar-benar tidak tahu apa artinya. yang jelas, aku senang melihat senyumnya dan wajah tampannya.

kami memang hanya bertukar kabar lewat jejaring sosial. setelah itu aku meminta nomor teleponnya, karena aku memang sangat ingin tahu kabarnya dan aku tidak bisa terus menerus stay on internet, akhirnya dia memberikan nomornya padaku dan aku sangat senang. lalu aku mengirimkannya sebuah pesan yang aku tidak tahu akan dibalas apa tidak. ternyata ia membalasnya. tidak disangka, setelah membicarakan banyak topik, ia menyatakan perasaannya padanku sewaktu ia kecil dulu, sebuah perasaan yang orang-orang bilang, suka.
aku hanya tertawa, dan aku balas perkataannya kalau aku juga menyukainya dulu waktu kanak-kanak, entah, tapi sejak malam itu aku terus menerus tersenyum setiap menerima sms darinya. seumur hidupku, aku tidak pernah sebahagia ini bisa dekat dengan orang yang berlawanan jenis denganku.

kami terus bertukar kabar, dan aku selalu cemas bila ia tidak membalas pesanku lebih dari satu jam, kecuali kalau ia bilang ia ingin pergi keluar. pada saat pertama kali ia meneleponku, aku benar-benar tidak bisa berhenti tersenyum sepanjang malam. aku amat suka mendengar suaranya, suara yang lembut dan logat melayunya yang masih khas di telingaku, walaupun ia bersikeras kalau logat melayunya sudah tidak ada lagi.

dia tidak pernah marah padaku, sekalipun. tetapi sebaliknya, aku selalu marah padanya kalau ia menghilang di tengah-tengah kami sedang bertukar pesan. ia selalu membuatku mengeluarkan air mata, dikala aku mengingat masa-masa aku kecil dulu bersamanya, dikala aku menangisi kepergiannya dulu ke luar negeri waktu kami masih duduk di sekolah dasar, dikala aku terharu ketika ia mengingat hal-hal kecil yang ia ingat tentangku, bahkan aku lupa aku pernah mengatakan hal itu padanya. dia cemburu bila aku selalu membicarakan hal tentang idolaku, hal itu terkadang menjadi sangat lucu dan aku ingin menggodanya lebih jauh untuk mengetahui apa reaksinya padaku. konyol kedengarannya, bukan?

disaat entah keberapa kali aku menangis untuknya, aku benar-benar butuh orang untuk memelukku. aku tidak sengaja berbicara hal itu kepadanya, dan ia memberikan sebuah pelukan, walau hanya lewat text, tapi, perasaanku langsung tenang saat itu. akupun bersandar di bahunya dan ia menyenderkan kepalanya di atas kepalaku.

ia selalu memberiku semangat dikala aku sedih, ia selalu meminta maaf padaku disaat dia merasa dirinya bersalah, padahal aku tahu, aku marah padanya hanya karena egoisku semata. disaat pertama kali aku menggodanya dengan sebuah emote cium, tidak kusangka ia membalasnya. aku tertawa dan selalu membayangkan hal itu benar-benar terjadi padaku, ia mencium keningku atau mencium pipiku. memelukku disaat aku membutuhkannya, membiarkan aku tertidur di bahunya, dan menggandeng tangan yang aku rindukan itu. ia selalu mencium keningku dan memelukku dengan erat dikala kami sedang bersiap untuk tidur.

disaat ia bilang, ia berimajinasi seandainya aku benar-benar berada di sebelahnya, aku menjadi sangat sedih. kenapa aku hanya bisa menjadi sebuah bayangan untuknya? mengapa Tuhan membiarkan aku dan dia terpisah oleh jarak yang jauh?

disaat ia memberiku beberapa rekomendasi lagu untuk kudengarkan, tetapi dari semua lagu yang ia rekomendasikan untukku aku sangat suka dua buah lagu jepang yang berjudul arigatou dan ai no melody yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi yang sama. lagu yang berjudul arigatou itu, khususnya. sukses membuatku meneteskan air mata, karena selalu teringat tentangnya.

dua kali aku sudah kehilangan kepercayaanku padanya. pertama kali ia menghilang untuk beberapa jam. aku benar-benar tidak bisa menahan emosiku. aku benar-benar marah padanya. tidak kusangka, aku mengatakan semua perasaanku padanya dengan lancar. aku memang tipe orang yang tidak bisa menyembunyikan perasaan kesalku disaat aku sedang marah. ia terus-terusan meminta maaf. akupun luluh, aku memaafkannya dan kembali mempercayainya. aku sayang padanya, kubilang. dan dia juga berkata, kalau sayang artinya adalah peduli, ia juga sayang padaku. entah, tetapi sejak hari itu, aku selalu bilang padanya kalau aku sayang padanya. begitupun dengan dirinya.

pada hari itu, kamis 20 april 2012, ia pamitan padaku untuk perpisahan dengan teman-temannya, acara mencorat-coret baju seragam, yang menurutku sia-sia untuk dilakukan, hal yang terlalu kekanak-kanakan, seragam yang seharusnya diberikan kepada orang yang tidak mampu, bukan untuk dicorat-coret. awalnya aku tidak mengijinkannya, tetapi ia tetap pergi. dan akhirnya aku mengijinkannya. aku sadar, aku tidak boleh mengekang apapun yang ia ingin lakukan, mengingat aku bukan siapa-siapa untuknya. tetapi, lebih dari 3 jam ia tidak memberi kabar. aku menjadi sangat cemas. hari itu, aku benar-benar marah padanya. dia sudah 2 kali mendengar aku menangis di telepon. dan hari itu adalah ketiga kalinya, aku menangis, benar-benar menangis, cemas karena ia tidak membalas pesanku bahkan hp nya pun tidak aktif. aku membentaknya sambil menangis, ia terus-terusan meminta maaf, tapi aku tidak peduli. aku mematikan hp ku, dan membantingnya ke kolong tempat tidur.

aku tertidur di balkon rumahku. aku terbangun karena kepalaku sakit dan aku tidur dengan posisi yang salah. aku tersadar untuk mengecek hp ku dan ada 14 pesan dari dia yang isinya sama, ia tidak ingin membuatku menangis. ia tidak ingin membuatku khawatir. ia meminta maaf. ia mengirimkan pesan dariku yang ia suka. tapi aku benar-benar marah padanya hari itu dan aku tidak peduli. aku kehilangan seluruh rasa percayaku padanya yang telah kubangun dengan susah payah. karena aku adalah tipe yang tidak mudah percaya dengan orang.

tetapi hari itu, hari jumat, aku berusaha untuk memaafkannya. dan sampai hari ini, detik ini dimana aku mengepost tulisan ini khusus untuknya, aku hanya ingin berkata, aku bahagia bisa mengenal dia, dan bisa dekat dengannya. aku ingin menjadi seseorang yang spesial hanya untuknya. yang bisa membuatnya tersenyum dikala ia sedihpun.

terima kasih, awan gelapku, aku mencintaimu dengan segenap perasaanku.

No comments:

Post a Comment